Berita

DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang) OBAT DENGAN BENARr

“DAGUSIBU”
(DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang) obat dengan benar"

Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya.
Setiap obat punya manfaat, namun juga mempunyai efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan aturan pakai.

1. Bagaimana Cara mendapatkan obat dengan benar?
a. Belilah obat resep dan non resep di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek serta peroleh obat resep dari Rumah Sakit atau Klinik. Penyimpanan obat di Apotek, Rumah Sakit, dan Klinik lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum berubah).
b. Pastikan Apotek, Rumah Sakit, atau Klinik yang dikunjungi memiliki ijin dan memiliki Apoteker dan petugas farmasi yang siap membantu pasien setiap saat.
c. Perhatikan penggolongan obat; Obat Bebas, Obat bebas Terbatas, Obat Keras.
d. Perhatikan informasi yang terdapat pada brosur dan kemasan.
e. Perhatikan kadaluarsa obat.

Yang harus diperhatikan pada saat membeli obat adalah memperhatikan penandaan diantaranya:
a. Nama obat dan zat aktif
b. Logo Obat Pada kemasan obat
c. Nomor Izin Edar (NIE) atau Nomor Registrasi Untuk memastikan obat telah terdaftar di Badan POM sehingga obat dijamin aman, berkhasiat dan bermutu.
d. Batas Kedaluwarsa (Expiry date/ED)
Adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk. Bila penggunaan telah melewati batas ED, produsen tidak menjamin kualitas produk tersebut.
e. Kemasan Obat
f. Kondisi kemasan obat dalam keadaan baik seperti segel tidak rusak, warna dan tulisan pada kemasan tidak luntur.
g. Nama dan Alamat industri Farmasi
h. Indikasi
i. Adalah khasiat atau kegunaan dari suatu obat. Pastikan indikasi obat yang tercantum pada kemasan sesuai dengan gejala penyakit yang dialami.
j. Efek Samping
Adalah efek yang tidak diinginkan mungkin terjadi setelah minum obat, pada takaran lazim misalnya dapat menyebabkan kantuk, mual, gangguan dalam saluran cerna.

2. Bagaimana Cara menggunakan obat dengan benar?
Gunakan obat dengan benar. Penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada wadah atau etiket. Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum.
Umum:
a. Gunakan obat sesuai petunjuk/aturan yang terdapat dalam kemasan obat; sesudah makan, sebelum makan, saat akan makan, pada suapan pertama makan, saat makan/bersamaan dengan makan.
Contoh Aturan Pakai Obat:
 Sehari 2 x 1 tablet
Artinya sehari obat tersebut digunakan 2 kali (misalnya pagi dan malam) dan setiap kali minum obat sebanyak 1 tablet.
 Sehari 3 x 1 Sendok teh
Artinya sehari obat tersebut digunakan sebanyak 3 kali (misalnya pagi, siang dan malam) dan setiap kali minum obat sebanyak 1 sendok teh (5 ml).
 Sehari 2 x 2 kapsul
Artinya sehari obat tersebut diminum sebanyak 2 kali (misalnya pagi dan malam) dan setiap kali minum obat sebanyak 2 kapsul.
Waktu minum obat , sesuai dengan waktu yang dianjurkan :
 Pagi, berarti obat harus diminum antara pukul 07.00 - 08.00 WIB.
 Siang, berarti obat harus diminum anara pukul 12.00 -13.00 WIB.
 Sore, berarti obat harus diminum antara pukul 17.00-18.00 WIB.
 Malam, berarti obat harus diminum antara pukul 22.00-23.00 WIB.
Bila lupa minum obat :
 Segera minum obat yang terlupa.
 Abaikan dosis yang terlupa, jika hampir mendekati minum berikutnya.
 Kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan.
b. Mintalah petunjuk kepada Apoteker bagaimana cara penggunaan obat tertentu, semisal obat dengan bentuk suppositoria, tetes mata, inhaler, jarum insulin, ataupun yang lainnya. Disini terdapat link penggunaan obat:

Khusus:
a. Obat Oral (Obat Dalam)
Pemberian obat oral (melalui mulut) adalah cara yang paling praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat dengan air matang. Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan yaitu tablet, kapsul, puyer dan cairan.
Petunjuk Pemakaian Obat Oral Untuk Dewasa:
SEDIAAN OBAT PADAT
 Obat oral dalam bentuk padat, sebaiknya diminum dengan air matang.
 Hubungi tenaga kesehatan apabila sakit dan sulit saat menelan obat.
 Ikuti petunjuk tenaga kesehatan kapan saat yang tepat untuk minum obat apakah pada saat perut kosong, atau pada saat makan atau sesudah makan atau pada malam hari sebelum tidur.
Misalnya : obat antasida harus diminum saat perut kosong, obat yang merangsang lambung, harus diminum sesudah makan, obat pencahar diminum sebelum tidur.
SEDIAAN OBAT LARUTAN
 Gunakan sendok takar atau alat lain (pipet, gelas takar obat) jika minum obat dalam bentuk larutan/cair. Sebaiknya tidak menggunakan sendok rumah tangga, karena ukuran sendok rumah tangga tidak sesuai untuk ukuran dosis.
 Hati-hati terhadap obat kumur. Jangan diminum. Lazimnya pada kemasan obat kumur terdapat peringatan ”Hanya untuk kumur, jangan ditelan”.
 Sediaan obat larutan biasanya dilengkapi dengan sendok takar yang mempunyai tanda garis sesuai dengan ukuran 5.0 ml, 2,5 ml dan 1,25 ml.
b. Obat Luar
SEDIAAN KULIT
Beberapa bentuk sediaan obat untuk penggunaan kulit, yaitu bentuk bubuk halus (bedak), cairan (lotion), setengah padat (krim, salep).
Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), sesudah dipakai wadah harus tetap tertutup rapat.
Cara penggunaan bubuk halus (bedak) :
 Cuci tangan.
 Oleskan/taburkan obat tipis–tipis pada daerah yang terinfeksi.
 Cuci tangan kembali untuk membersihkan sisa obat.


SEDIAAN OBAT MATA
Terdapat 2 macam sediaan untuk mata, yaitu bentuk cairan (obat tetes mata) dan bentuk setengah padat (salep mata). Dua sediaan tersebut merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman. Apabila mengalami peradangan pada mata (glaukoma atau inflamasi), petunjuk penggunaan harus diikuti dengan benar.
Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), hindari ujung wadah obat tetes mata terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah digunakan.
Cara penggunaan :
 Cuci tangan.
 Tengadahkan kepala pasien; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
 Tekan botol tetes atau tube salep hingga cairan atau salep masuk dalam kantung mata bagian bawah.
 Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
 Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit; untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah.
 Setelah obat tetes atau salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak disarankan untuk mencuci dengan air hangat.
 Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
SEDIAAN OBAT HIDUNG
Terdapat 2 macam sediaan untuk hidung, yaitu obat tetes hidung dan obat semprot hidung.
Cara penggunaan obat tetes hidung :
 Cuci tangan.
 Bersihkan hidung.
 Tengadahkan kepala.
 Teteskan obat di lubang hidung.
 Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.
 Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering.
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Cara penggunaan obat semprot hidung :
 Cuci tangan.
 Bersihkan hidung dan tegakkan kepala.
 Semprotkan obat ke dalam lubang hidung sambil tarik napas dengan cepat.
 Untuk posisi duduk : tarik kepala dan tempatkan diantara dua paha.
 Cuci botol alat semprot dengan air hangat (jangan sampai air masuk ke dalam botol) dan keringkan dengan tissue bersih setelah digunakan.
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
SEDIAAN TETES TELINGA
Hindarkan ujung kemasan obat tetes telinga dan alat penetes telinga atau pipet terkena permukaan benda lain (termasuk telinga), untuk mencegah kontaminasi.
Cara penggunaan obat tetes telinga :
 Cuci tangan.
 Bersihkan bagian luar telinga dengan ”cotton bud”.
 Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
 Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas.
 Tarik telinga keatas dan ke belakang (untuk orang dewasa) atau tarik telinga ke bawah dan ke belakang (untuk anak-anak).
 Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
 Keringkan dengan kertas tisu setelah digunakan.
 Tutup wadah dengan baik.
 Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat.
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
SEDIAAN SUPOSITORIA
Cara penggunaan supositoria :
 Cuci tangan.
 Buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air.
 Pasien dibaringkan dalam posisi miring.
 Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari.
 Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam anus, maka sebelum digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka bungkus kemasan aluminium foil.
SEDIAAN OVULA /OBAT VAGINA
Cara penggunaan sediaan ovula dengan menggunakan aplikator:
 Cuci tangan dan aplikator dengan sabun dan air hangat sebelum digunakan. Baringkan pasien dengan kedua kaki direnggangkan.
 Ambil obat vagina dengan menggunakan aplikator.
 Masukkan obat kedalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan.
 Biarkan selama beberapa waktu.
 Cuci bersih aplikator dan tangan dengan sabun dan air hangat setelah digunakan.

3. Bagaimana Cara menyimpan obat dengan benar?
Supaya obat yang kita pakai tidak rusak maka kita perlu menyimpan obat dengan benar, sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada di dalam kemasan. Cara penyimpanan obat di rumah tangga sebagai berikut :
Umum :
a. Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apakah harus disimpan di suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang lain.
 Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) jangan disimpan dalam lemari pendingin
 Simpan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat
 Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah
 Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah
b. Jauhkan dari jangkauan anak – anak.
c. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
d. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan.
e. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
f. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.
Khusus :
a. Tablet dan kapsul
Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan atau lembab.
b. Sediaan obat cair
Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
c. Sediaan obat vagina dan ovula
Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
d. Sediaan Aerosol / Spray
Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.

4. Bagaimana cara membuang obat dengan benar?
Bila obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh diminum, untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan, agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu dibuka kemasannya, direndam dalam air, lalu dipendam didalam tanah.
Ciri-ciri obat rusak:
 Telah lewat tanggal kadaluarsanya
 Telah berubah warna, bau, dan rasa
Cara membuang obat:
 Hilangkan label pada wadah kemasan.
 Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur dengan tanah, masukkan ke plastik dan buang.
 Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan, hanya labelnya yang dilepaskan dari wadah.

Referensi :
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan.
Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPORA) Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2015. Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan Pangan Aman.
Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS) Badan Pengawas Obat dan Makanan. www.pionas.pom.go.id. Petunjuk Praktis Penggunaan Obat.