Berita
CACAR MONYET/MONKEYPOX VIRUS
CACAR MONYET
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat.
Umumnya penularan diakibatkan oleh kontak dengan hewan terinfeksi, seperti tikus atau hewan pengerat lain.
Namun, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Meski demikian, situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menulis bahwa penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.
“Rata-rata, setiap pengidap akan menularkan infeksi pada kurang dari satu orang saja. Cacar monyet tidak mudah menular seperti flu. Rantai penularan juga dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina”
Gejala penyakit cacar monyet Secara umum
Gejala penyakit cacar monyet antara lain :
1. termasuk demam,
2. nyeri,
3. pembengkakan nodus limfa,
4. dan
5. ruam pada kulit.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau bahkan kematian. Sebelum menunjukkan gejalanya, cacar monyet biasanya diawali dengan periode inkubasi selama 6-16 hari.
Infeksinya kemudian bisa dibagi menjadi dua periode :
1. Periode invasi Selama 5 hari sejak gejala dimulai, pasien mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa atau limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan energi.
2. Periode erupsi kulit Periode ini terjadi 1-3 hari setelah demam dimulai. Pada periode inilah, ruam mulai muncul dari area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Pada 95 persen kasus, wajah pasien menjadi bagian yang paling banyak mengalami ruam, disusul dengan telapak tangan dan kaki (75 persen kasus). Ruam ini bermula dari luka datar di area membran mukosa oral (70 persen kasus).
Pencegahannya
Sayangnya belum ada perawatan atau vaksin khusus untuk menangani cacar monyet. Studi menunjukkan bahwa vaksin variola 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet. Namun, vaksin ini sudah tidak lagi diproduksi untuk khalayak umum menyusul eradikasi variola global. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran cacar monyet adalah mencegah infeksinya.
WHO menghimbau pihak-pihak yang berwenang untuk meningkatkan kesadaran akan faktor risiko cacar monyet dan cara-cara untuk mengurangi paparan terhadap virus ini.
Pemerintah juga dituntut untuk mengidenftifikasikan kasus baru secepatnya sebagai upaya untuk menghentikan wabah. Untuk masyarakat, pencegahan infeksi cacar monyet adalah dengan mengurangi transmisi hewan ke manusia.
WHO menghimbau agar masyarakat di daerah endemik cacar monyet untuk menghindari kontak dengan primata dan hewan pengerat. Selalu gunakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan ketika bersentuhan dengan hewan yang diduga membawa virus cacar monyet.
Untuk mencegah penularan antar manusia, hindari kontak fisik dekat dengan orang-orang yang terinfeksi cacar monyet. Selalu gunakan pakaian pelindung ketika merawat mereka dan cuci tangan setelahnya.
Penulis:
Shierine Wangsa Wibawa
Editor :
Shierine Wangsa Wibawa
KOMPAS.com
Diagnosa
Karena Monkeypox mirip sekali dengan penyakit ruam lain, seperti cacar, cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat. Monkeypox hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium khusus dengan sejumlah tes yang berbeda.
Pencegahan
♥ Menghindari kontak dengan tikus dan
primata terinfeksi serta membatasi paparan langsung terhadap darah dan daging yang tidak dimasak dengan baik. ♥ Membatasi kontak fisik dengan orang yang
terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi harus dihindari. ♥ Memakai sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya yang sesuai saat menangani hewan yang terinfeksi dan ketika merawat orang yang sakit. ♥ Petugas kesehatan dianjurkan melakukan
vaksinasi ♥ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Negara terjangkit Monkeypox
Tahun 2017 kasus monkeypox terjadi di Central African Republic, Democratic Republic of Congo, Liberia, Nigeria, Republic of Congo, and Sierra Leone.
Sumber:
www.who.int
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Jl. Jend. Ahmad Yani, KM IV, Tanjungpinang Telp. (0771) 7335043 Email. karkes_tpi@yahoo.co.id
Agen Penular
Virus monkeypox sebagian besar ditularkan ke manusia dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata (kera). Infeksi pada manusia pernah dilaporkan pada penangkar kera yang terinfeksi, tikus hutan dan tupai, dimana hewan pengerat/tikus menjadi penyebab terbesar penularan virus ini. Gejala
Gejala mulai timbul 14-21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus monkeypox dengan gejala demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, mialgia (nyeri otot), dan asthenia (kekurangan energi). Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh.
Human Monkeypox (MPX)
Human Monkeypox (MPX) atau yang sering disebut Cacar Monyet merupakan penyakit Zoonosis atau penularan penyakit dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV).
Virus monkeypox mirip dengan cacar pada manusia . Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, namun monkeyfox bisa berakibat fatal.
Transmisi Penularan
Seseorang dapat terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.
Daerah Endemis
Virus Monkeyfox tersebar terutama di bagian Afrika tengah dan barat, yang merupakan daerah hutan hujan tropis.